KATA PENGANTAR
Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang, yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya kepada kami, sehingga
kami mampu menyelesaikan tugas Karya Tulis Ilmiah ini sesuai dengan waktu yang
telah ditentukan. Sholawat dan salam tercurah kepada Nabi Muhammad SAW. Tujuan
kami menulis Karya Tulis Ilmiah ini, untuk memperkenalkan generasi muda dengan berbagai kerajinan
sederhana yang salah satunya akan kami bahas dalam Karya Tulis Ilmiah ini yaitu
kerajinan makrame.
Dalam mengerjakan tugas ini kami banyak mengalami
kesulitan baik dalam hal peralatan, tenaga, kemampuan ataupun waktu, dan juga
sulitnya untuk berkomunikasi dengan anggota kelompok. Karena itu kami sangat
menghargai bantuan dari semua pihak yang telah memberi kami bantuan dan dukungan. Dengan tulus dan rendah hati kami menyampaikan ucapan terima kasih kepada :
1. Miftakul Jannah, S.Pd selaku guru mata pelajaran seni budaya yang telah memberikan bimbingan materi maupun teknis.
2. Kedua orang tua kami yang selalu memberikan Do’a dan
restunya sehingga kami bisa menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini.
3. Serta semua pihak yang telah membantu terselesainya Karya Tulis ini.
Kami menyadari bahwa Karya Tulis Ilmiah ini masih
banyak kekurangannya dan jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu kami dari
pihak penyusun sangat mengharapkan saran dan kritik yang dapat memotivasi kami
agar lebih baik lagi dimasa yang akan datang. Kami berharap semoga Karya Tulis
Ilmiah ini dapat bermanfaat bagi pembaca. Semoga segala bantuan yang diberikan
semua pihak mendapat balasan yang setimpal dari Allah SWT. Amin.
Kediri, ...... Mei 2015
Tim penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Permasalahan
Pada awalnya tekstil
terbentuk karena adanya kebutuhan manusia untuk bertahan dari keadaan alam atau
cuaca. Pada mulanya tekstil adalah kain tenun. Namun sekarang tekstil digunakan
untuk menyebut apa saja yang dibuat dari serat atau benang pintal (serat yang
telah dipintal). Tali, tali kor, renda, dan jaring, semuanya adalah tekstil.
Kain yang dibuat dengan tenun, rajut, atau sirat adalah juga tekstil. Serat
yang digunakan dalam membuat tekstil bisa berasal dari bahan alam maupun buatan
manusia. Kapas dan wol adalah contoh serat alami. Poliester, nilon, dan kevlar
adalah seratserat buatan manusia yang terbuat dari bahan bakar fosil.Dalam
perkembangan kerajinan banyak sekali menghasilkan produk-produk tekstil. Di
antara maraknya barang-barang kerajinan tersebut banyak sekali yang dihasilkan
dari bahan serat-serat alam seperti dari enceng gondok, serat rami, serat
nanas, agel dan lain-lain, yang dapat dikerjakan dengan teknik rajut, makrame,
tenun, sulam dan lain-lain untuk menghasilkan produk tekstil. Salah satu teknik
yang menarik adalah makrame karena keragaman tekstur dari hasil anyaman simpul
ini sangat indah dan memikat hati, selain itu, dalam pengerjaan makrame tidak
memerlukan alat.
Makrame sangat cocok
untuk diterapkan pada perancangan mode masa kini. Hal ini dikarenakan mode saat
ini lebih menonjolkan ragam hias yang bersifat dekoratif dan makrame sangat
memungkinkan untuk mencapai ragam hias ini. Barang-barang yang bersifat
dekoratif kini menjadi mode baru. Barang dekoratif kemungkinan disenangi setiap
orang dan dapat memberi kemungkinan untuk mode perorangan. Makrame sebenarnya
tergolong pada teknik kerajinan klasik, tetapi pada tahun terakir ini orang
tidak lagi tahu cara memanfaatkannya.
Selain untuk membuat kantung jala
untuk berbelanja yang menjemukan, orang tidak tahu lagi harus membuat apa
dengan makrame itu. Kemajuan ilmu pengeta-
huan dan teknologi menyebabkan
timbulnya gaya hidup yang beraneka ragam dalam masyarakat. Keadaan tersebut
mendorong untuk merancang sesuatu pruduk tekstil yang lebih baik dan menarik,
hal itu juga berpengaruh terhadap perkembangan kerajinan makrame. Makrame
merupakan teknik simpul-menyimpul yang dikerjakan dengan cara melingkari dan
mengikat dua buah tali atau lebih. Tali yang melingkari dan yang mengikat
disebut tali garapan dan tali yang lain disebut tali taruhan. Teknik simpul
makrame dapat menghasilkan berbagai macam produk tekstil, misalnya busana,
pelengkap busana, pelengkap interior dan lain-lain.
1.2 Rumusan Masalah
Rumusan masalah dari Karya Tulis
Ilmiah ini adalah :
1) Apa yang disebut Makrame?
2) Bagaimana sejarah dari makrame?
3) Apa yang menjadi simbul-simbul dalam
pembuatan makrame?
4) Apa teknik-teknik membuat makrame?
5) Apa tips untuk membuat makrame?
1.3 Tujuan
Tujuan dari penulisan Karya Tulis Ilmiah ini untuk :
1)
Untuk mengetahui pengertian dari makrame
2)
Untuk mengetahui cara membuat makrame
3)
Untuk mengetahui jenis-jenis makrame
4)
Untuk mengetahui macam-macam simpul dalam macramé
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Makrame
Kata
makrame berasal dari bahasa Turki. Dengan tulisan Ma-kra’ma atau Miqramah.
Sedangkan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, dijelaskan: bahwa makrame adalah
bentuk suatu kerajinan simpul-menyimpul dengan menggarap rangkaian benang pada
awal atau akhir suatu tenunan, dengan membuat berbagai simpul pada rantai
benang tersebut sehingga terbentuk aneka rumbai dan jumbai. Kerajinan menyimpul
atau mengikat tali sudah lama dikenal di Negara kita. Sebagai contoh dapat kita
lihat alat penangkap ikan, seperti jala, jarring, bahkan perlengkapan pakaian,
seperti topi, sarung tangan, kaos kaki, keranjang atau tas, dan masih banyak
lagi contoh yang lainnya, yang semuanya dikerjakan dengan teknik simpul, dengan
mengandalkan ketrampilan tangan, tanpa menggunakan alat bantu mesin.
Dari
kebiasaan membuat simpul yang fungsional dan artistik itu pada akhirnya muncul
seni kerajinan yang khusus menggunakan teknik ikat-mengikat tanpa tujuan
menguatkan benda lain seperti yang semula dilakukan. Banyak jenis kerajinan
makrame yang sepenuhnya merupakan kegiatan ikat mengikat yang tidak untuk
mengikatkan ujung sesuatu tenunan seperti yang semula dilakukan. Di antara
jenis-jenis kerajinan simpul atau makrame yang sering kita lihat adalah hasil
karya berupa: ikat pinggang, penghias gerabah atau keramik, tas, hiasan
dinding, keranjang untuk menggantung tanaman, gorden, gelang, topi, rompi,
taplak meja dan sebagainya. Pokoknya demikian banyak benda yang dapat dibuat
dengan teknik makrame atau menyimpul. Sedangkan menurut Bandi Soban yang
diposting di internet, mengungkapkan bahwa makrame adalah kerajinan tangan
simpul-menyimpul dengan menggunakan berbagai macam benang. Selain itu,Cut
Kamaril
(2002: 4.73) mengungkapkan bahwa makrame adalah membuat hiasan atau benda pakai
yang menggunakan bahan tali-temali dengan teknik pilin, anyam atau simpul.
2.2 Sejarah Makrame
Macrame
diyakini berasal dari penenun Arab abad ke-13. Para pengrajin Macramé membuat
simpul dari banyak benang sampai tepi kain dengan menggerak-gerakkan tangan
hingga terbentuk anyaman benang yang dekoratif berupa handuk, syal, dan
kerudung. Kata macramé berasal dari bahasa Arab migramah (مقرمة), diyakini
berarti "handuk bergaris-garis", "hias pinggiran" atau
"selubung bersulam." Setelah penaklukan Moorish, seni dibawa ke
Spanyol, dan kemudian menyebar ke seluruh Eropa. Itu diperkenalkan ke Inggris
pada masa Maria II of England pada akhir abad ke-17.
Para pelaut mengerjakan kerajinan macramé sambil berlayar dan dijual atau
diperdagangkan ketika mereka mendarat, sehingga tersebarlah seni ini ke
tempat-tempat seperti Cina dan belahan dunia lainnya. Abad kesembilan belas
pelaut Inggris dan Amerika membuat tempat tidur gantung, bell fringe, dan ikat
pinggang dan disebut rajutan kotak, karena banyak menggunakan simpul berbentuk
kotak-kotak.
Macramé yang paling populer di zaman Victoria. Sylvia’s Book Macramé Lace (1882), menjadi favorit, menunjukkan kepada pembacanya bagaimana "mengerjakan banyak trimming dengan warna hitam dan warna pilihan, baik untuk dipakai di rumah, taman pesta, pantai, aksesories rumah-tangga dan lain-lain …"
Macramé yang paling populer di zaman Victoria. Sylvia’s Book Macramé Lace (1882), menjadi favorit, menunjukkan kepada pembacanya bagaimana "mengerjakan banyak trimming dengan warna hitam dan warna pilihan, baik untuk dipakai di rumah, taman pesta, pantai, aksesories rumah-tangga dan lain-lain …"
Meskipun
beberapa waktu kemudian kegemaran untuk macramé memudar, tapi populer kembali,
untuk membuat hiasan dinding, bahan pakaian, seprai, celana pendek jean kecil,
taplak meja, gorden, gantungan tanaman dan perabotan lainnya. Perhiasan
Macramé menjadi populer di kalangan neo-hippie Amerika dan kerumunan
grunge mulai pada awal 70-an. Yang
sangat dominan
menggunakan
simpul persegi (square knot) dan simpul granny (mengenai jenis-jenis simpul
akan diposting lain waktu). Jenis ini sering dipakai untuk membuat perhiasan
tangan dengan manik-manik, kaca dan unsur-unsur alami seperti tulang dan kulit.
Kalung, gelang tangan dan gelang kaki telah menjadi bentuk macramé yang
populer. Seiring berkembangnya zaman, maka penerapan
seni macrame di aplikasikan dalam berbagai jenis barang sesuai keperluan kita.
Seperti tas macrame (kadang disebut tas rajut karena motifnya mirip
rajutan), dompet, ikat pinggang, bahkan sepatu, sandal, dll, juga telah
mengadopsi macramé. Meskipun tidak disebut sebagai seni macramé (karena sebutan
macramé belum begitu populer di Indonesia, macrame lebih identik dengan
anyaman), tapi dilihat dari proses pengerjaannya, bisa dikategorikan sebagai
macramé. Yang membedakan adalah bahan, bentuk, motif dan hasil kreasinya.
2.3 Simpul-simpul Dalam Pembuatan Makrame
Jika kamu ingin menguasi teknik seni kerajinan ini,
maka kamu harus memahami beberapa simpul dasar terlebih dahulu. Hal yang
harus diperhatikan, sebelum kamu akan berlatih menyimpul, terlebih dahulu
siapkan tali yang ukurannya disesuaikan dengan kebutuhan. Usahakan tali yang dipakai bersifatlentur dan tidak kaku. Di
bawah ini ada beberapa simpul dasar yang bisa kamu pelajari agar bisa memahami
bentuk-bentuk seni kerajinan ini.
a. Simpul Kepala
Untuk jenis simpul ini diperlukan tali yang bisa
direntangkan sebagai tempat menyimpulkan simpul kepala. Kamu dapat membuat
simpul-simpul ini berulang sesuai dengan jumlah yang dibutuhkan.
b.
Simbul Rantai
Untuk simpul ini tali-tali itu membentuk sebuah
rantai.
c. Simpul Mati
Cangreud Mulang adalah sebutan simpul mati dalam bahasa sunda,
sedangkanTali Sorong merupakan sebutan dari istilah simpul hidup.Di
sebut simpul mati karena ikatannya sangat kuat sehingga susah dibuka, sedangkan
disebut simpul hidup karena ikatannya sama lumayan kuat, namun sangat mudah
untuk dibuka.
d. Simpul
Tunggal
Hasil dari simpul ini akan terlihat seperti tangga.
Desain bentuk dapat diputar ke kanan atau ke kiri. Lakukan percobaan terus
menerus agar dapat menghasilkan sesuai keinginanmu.
e. Simpul
Ganda
Cara membuat simpul ganda ini cukup mudah, yaitu
cukup menyediakan dua utas tali yang warnanya berbeda, supaya jalinan kedua
utas tali itu terlihat jelas. Di bawah ini kamu bisa melihat variasi simpul
ganda, sedangkan pada gambar yang paling bawah kamu bisa melihat gabungan
antara dua macam simpul.
f. Simpul
Gordin
Simpul ini merupakan rangkaian simpul yang nyaris
menyerupai garis bergandengan dan terputus-putus. Di buat untuk membuat variasi
ikatan. Simpul ini dapat di bentuk dalam berbagai macam variasi, contohnya:
diagonal, horizontal dan vertikal. Manfaat simpul diperuntukkan untuk bisa
membentuk suatu variasi ikatan dalam membuat tirai, partisi ruang atau gordin.
2.4 Macam-macam Teknik Makrame
Teknik makrame sangat
banyak macamnya, disini kami memberikan contoh beberapa teknik membuat makrame,
diantaranya adalah :
1. Teknik Makrame 1
Ikatlah tali yang masing-masing panjangnya 6
meter sebanyak 8 buah menjadi satu. Tepat di tengah-tengah. Kemudian di
tengah-tengah (pada panjang 3 m dari ujung-ujungnya), buatlah simpul pipih
ganda sebanyak 12 simpul dengan menggunakan tali yang panjangnya 1,75 m. ambil
8 utas tali kemudian masukkan ke dalam lubang ring. Aturlah sehingga simpul
pipih ganda yang telah dibuat tepat pada lubang ring. Ikatlah semua tali
menjadi menjadi satu dengan berkas dengan menggunakan tali yang panjangnya 0,5
meter. Ikatlah menjadi satu semua tali dengan simpul berkas/simpul jambul
menggunakan tali 0,5 meter.
2. Tekstil Struktur
Simpul pipih ganda
dilipat jadi dua dan disimpul dengan simpul berkas. Bagi 16 tali yang berasal
dari 8 tali yang masuk lubang ring sehingga jumlahnya menjadi 16 tali dan
menjadi empat bagian. Kemudian buatlah 8 simpul pipih ganda pada masing-masing
bagian (kelompok). Setelah jadi 8 simpul, tali pada bagian tengah dimasukkan di
atas simpul bagian tengah, kea rah belakang, dan ditarik ke bawah sampai
sejajar dengan si-
sa tali bagian bawah.
3. Teknik Makrame 2
Tali di bagi
menjadi 4 kelompok. Dari masing-masing kelompok (1,2,3,4) bentuklah simpul
pipih ganda yang telah dibuat menjadi simpul manic-manik. Caranya: tariklah
tali pasangan ke atas (lihat gambar), masukkan kea rah belakang dan kembali
kebawah. Lalu disimpul satu kali dengan simpul pipih ganda untuk mengunci
simpul manic-manik yang telah dibuat. Buat simpul mutiara lagi dengan cara yang
sama seperti langkah di atas sejumlah empat simpulan. Lihatlah gambar dengan
empat simpul mutiara sesuai dengan kelompok masing-masing. Langkah selanjutnya
pada bagian empat kelompok tali disimpul menjadi satu simpul cina.
2.5 Simpul Dasar Makrame
Simpul Dasar Dalam anyam
tali / makrame tali-tali kebanyakan dikerjakan hanya dengan tangan. Pada saat
menganyam terdapat dua Jenis tali dilihat dari tali yang dikerjakan. Tali-tali
yang diletakkan / ditaruh dan tidak dianyamkan disebut tali taruhan. Sedangkan
tali yang aktif dianyamkan / digarapn pada tali taruhan disebut tali garapan.
Sebenarnya makrame hanya terdiri dari 2 simpul dasar yaitu simpul pipih dan
simpul tali bedil namun seiring dengan berkembangnya kreasi makrame muncullah
simpul-simpul seperti berikut:
a. Simpul Pembuka (Permulaan)
1. Simpul Jangkar Kaitkan Tali pada sepotong
kayu/pensil/ tali yang dibentangkan Simpul ini bisa dibuat secara berantai ke
samping untuk memperlebar jarak antar tali. Tali/kayu yang dibentangkan dapat
diganti dengan ring/ gelang
.
2. Simpul Pangkal
Ø Kaitkan Tali pada sepotong kayu/pensil/
tali yang dibentangkan
Ø Simpul ini bisa dibuat secara
berantai ke samping untuk memperlebar jarak antar tali.
Ø Tali/kayu yang dibentangkan dapat
diganti dengan ring/ gelang
3. Simpul Baling-baling
Ø Letakkan dua tali saling bersilangan
Ø Salah satu tali (tali A) kedua
ujungnya tekuk/lipat sehingga berbentuk seperti huruf S.
Ø Tali yang lain (tali B) kedua
ujungnya tekuk/lipat ujungnya dengan disusupkan tali (A) yang sudah berbentuk
huruf S.
Ø Kencangkan dan semua ujung jadikan satu. 4.
Laso (Ganda)
Ø Tekuk salah satu tali (A) menjadi dua dan
silangkan ujungnya sehingga pada bagian tekukannya membentuk seperti tetes air
(runcing).
Ø Tekuk tali yang lain (B) dan susupkan
kedua ujungnya pada laso pertama sambil tali kedua (B) dibentuk menjadi laso
juga.
b. Simpul Inti (Pembentuk benda)
1.
Spiral
(Kordon/tali bedil), spiral ganda (kordon/tali bedil),
2.
Spiral
pipih
3.
Simpul
pipih : untuk membentuk lembaran anyaman tali.
4.
Simpul
Jangkar
5.
Simpul
pangkal : untuk membentuk garis-garis atau bidang variasi. Merupakan Simpul
kordon/tali bedil yang hanya terdiri dari 2 belitan.
6.
Simpul
Wampan merupakan pengembangan simpul pangkal dan kkordon yang membenntuk pola
belah ketupat bersusun.
7.
Simpul
Cavandoli (ditemukan oleh Valentina Cavandoli dari Turijn) merupakan
penegembangan simbul kkordon dan pangkal yang membentuk motif tertentu dengan
kombinasi minimal dua warna
8.
Laso
ganda : variasi isian / bisa diganti monte/manik-manik dan berbagai simpul
dekorasi unik misal : bola, kancing cina, dll
c.
Simpul Penutup (Finishing)
1.
Simpul pipih
2.
Laso / tali mati
3.
Simpul tiang :
Ø Satukan ujung tali
Ø Siapkan sepotong tali lain (pengikat)
kira-kira 40 cm dan tekuklah
Ø Satukan tali pengikat dengan ujung tali-tali
yang telah disatukan
Ø Salah satu ujung tali pengikat belitkan
pada kelompok tali, mulailah dengan jarak kira-kira 2 cm dari tekukan/lipatan
tali pengikat, ke arah tekukan/lipatan tali pengikat
2.6 Tips
1. Menentukan Panjang
Tali
Ø Buat satu pola yang akan
diulang-ulang misal satu lengkungan
Ø Ukur panjang satu pola tersebut dan
tandai batas pola dengan ballpoint
Ø Bongkar simpul dan ukur tanda batas
pola yang terpanjang Jika panjang batas pola adalah 5 cm dan panjang tali
setelah dibongkar dari anyaman satu pola adalah 10 cm, maka karya/benda yang
panjangnya 50 cm dibutuhkan tali 10 cm kali 10 ditambah panjang tali simpul
awal(pangkal) ditambah rumbai(jika pakai rumbai) ditambah panjang simpul
penutup ditambah kelebihan/toleransi 10-25 % panjang tali.
2.
Jika mengawali menggunakan gasper maka tali disimpul pada gasper terlebih
dahulu.
3.
Jika ikat pinggang tanpa gasper anyaman dimulai dari tengah tali ke ujung
dengan mengikat tengah tali terlebih dahulu.
4.
Awal anyaman dapat menggunakan kerangka maupun tidak. Jika tidak menggunakan
kerangka salah satunya dapat menggunakan simpul pipih secara langsung.
5.
Tas dengan tutup cara menganyamnya dimulai dari tutupnya terlebih dahulu. 6.
Sambungan tali dilakukan dengan melelehkan kedua ujung tali secara bersamaan
dengan korek api dan sedapat mungkin diletakkan secara tersembunyi baik didakam
simpul maupun dibagian dalam benda agar terlihat rapi. Sambungan tali sebaiknya
tidak sejajar dengan sambungan lain yang berdekatan, maka jika terdapat lebih
dari satu tali yang akan disambung maka panjangnya harus dibuat berbeda dengan
menguranginya.
2.7 Contoh Pembuatan Kerajinan Sederhana dari Makrame
Membuat “MINIBAG”
A.Bahan
1.Tekstur : Warna biru tua 4 x 40 m =160 m
2. Potongan hanger (gantungan baju)
3. Lem
1.Tekstur : Warna biru tua 4 x 40 m =160 m
2. Potongan hanger (gantungan baju)
3. Lem
B. Simpul
1. Simpul Bedil
2. Simpul Pipih
3. Simpul Kordon
1. Simpul Bedil
2. Simpul Pipih
3. Simpul Kordon
4. Simpul Pangkal
5. Simpul Jangkar
5. Simpul Jangkar
C. Langkah Pengerjaan
1.
Hanger dipotong 2 x 25 cm dan potong tali sepanjang 2,5 m
untuk membuat badan tas.
2.
Tali disimpulkan ke hanger semuanya dengan simpul jangkar.
Kemudian disimpul dengan simpul pipih yang saling menyambung antara tali ke
tali lain dan cara menyambungkan antara tas bagian depan dan belakang juga
menggunakan simpul pipih tapi tali taruhannya ditarik hingga terlihat rapi.
Simpul pipih digunakan pada semua badan tas.
3.
Setelah ukuran badan cukup, pada paling akhir dari badan tas
dibuat tali pangkal memutar.
4.
Untuk penutup bawah digunakan lagi simpul pipih (2 kali
simpul) kemudian tali bagian belakang tas dan bagian belakang tas digabung
dengan cara ambil 2 tali dari belakang dan depan yang lurus. Dari gabungan tali
tadi disimpul pipih demikian juga yang lain hingga atas bagian bawah tertutup.
5.
Bagian paling bawah dari tas diberi hiasan rumbai-rumbai dari
tali lebihan badan tas yang diikat hingga terlihat rapi.
6.
Tutup tas dibuat dingan simpul yang sama dengan badan tas
yaitu simpul odor dan diberi simpul tali bedil. Pada bagian tepi tutup dan pada
tutup bagian bawah disimpul pangkal
7.
Agar tas tidak terbuka paling bawah dari tutup diberi
pengunci tas yang memakai simpul pipih dan simpul tali bedil.
8.
Bagian paling akhir gantungan pada tas hanya menggunakan
simpul kordon saja dan digabung dengan bagian kanan kiri tas.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Makrame
adalah kerajinan membuat hiasan atau benda pakai yang menggunakan bahan
tali-temali dengan teknik pilin, anyam atau simpul. Membuatnyapun sederhana dan
tidak terlalu banyak mengeluarkan biaya yang mahal.Membuat makrame harus
membutuhkan ketelitian dan ketrampilan yang membuat kita menjadi lebih kreatif.
Warna-warna dari talinya membuat kerajinan ini lebih terlihat menarik.
3.2 Saran
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa Karya Tulis Ilmiah ini masih jauh dari
sempurna. Oleh karena itu, penulis mengharap kritik dan saran yang membangun
dari pembaca untuk memperbaiki dan menyempurnakan makalah ini. Untuk itu
penulis mengucapkan terimakasih. Penulis berharap Karya Tulis Ilmiah ini dapat
bermanfaat bagi para pembaca.
DAFTAR PUSTAKA
DOKUMENTASI