Sabtu, 29 Desember 2018

Sajak Bayangan

Hai, kamu..
Kamu yang menariku untuk kembali menulis..
Andai ku tahu dari dahulu..
Andai ku mengenal dirimu sebelum ku muak dengan huruf-huruf..
Mungkin sudah ku isi dengan beribu-ribu tulisan, terkhusus untuk dirimu..
Hai, Sya..
andai saja pertemuan itu tak ada tatapan seteduh itu..
andai saja waktu itu kita tak saling bertatap ragu..
Tak akan ku rasakan sesak dan rindu dalam jiwaku...
Hari ini..
Aku mengadu kepada Tuhanku, aku merindu...
Merindu kamu yang tak pernah ku jabat tanganmu..
Kamu, yang tak pernah ku sapa..
Kamu, yang bahkan tak pernah ku kenal..
Temui aku dalam ruang kerinduanku..
Aku bisa merindumu...



Rabu, 27 Januari 2016

Makalah Makrame

KATA PENGANTAR

            Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya kepada kami, sehingga kami mampu menyelesaikan tugas Karya Tulis Ilmiah ini sesuai dengan waktu yang telah ditentukan. Sholawat dan salam tercurah kepada Nabi Muhammad SAW. Tujuan kami menulis Karya Tulis Ilmiah ini, untuk memperkenalkan generasi muda dengan berbagai kerajinan sederhana yang salah satunya akan kami bahas dalam Karya Tulis Ilmiah ini yaitu kerajinan makrame.
Dalam mengerjakan tugas ini kami banyak mengalami kesulitan baik dalam hal peralatan, tenaga, kemampuan ataupun waktu, dan juga sulitnya untuk berkomunikasi dengan anggota kelompok. Karena itu kami sangat menghargai bantuan dari semua pihak yang telah memberi kami bantuan dan dukungan. Dengan tulus dan rendah hati kami menyampaikan ucapan terima kasih kepada :
1. Miftakul Jannah, S.Pd selaku guru mata pelajaran seni budaya yang  telah memberikan bimbingan materi maupun teknis.
2. Kedua orang tua kami yang selalu memberikan Do’a dan restunya   sehingga kami bisa menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini.
3. Serta semua pihak yang telah membantu terselesainya Karya Tulis ini.
Kami menyadari bahwa Karya Tulis Ilmiah ini masih banyak kekurangannya dan jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu kami dari pihak penyusun sangat mengharapkan saran dan kritik yang dapat memotivasi kami agar lebih baik lagi dimasa yang akan datang. Kami berharap semoga Karya Tulis Ilmiah ini dapat bermanfaat bagi pembaca. Semoga segala bantuan yang diberikan semua pihak mendapat balasan yang setimpal dari Allah SWT. Amin.

Kediri, ...... Mei 2015
                                                                                                   

                    Tim penyusun


BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Permasalahan
Pada awalnya tekstil terbentuk karena adanya kebutuhan manusia untuk bertahan dari keadaan alam atau cuaca. Pada mulanya tekstil adalah kain tenun. Namun sekarang tekstil digunakan untuk menyebut apa saja yang dibuat dari serat atau benang pintal (serat yang telah dipintal). Tali, tali kor, renda, dan jaring, semuanya adalah tekstil. Kain yang dibuat dengan tenun, rajut, atau sirat adalah juga tekstil. Serat yang digunakan dalam membuat tekstil bisa berasal dari bahan alam maupun buatan manusia. Kapas dan wol adalah contoh serat alami. Poliester, nilon, dan kevlar adalah seratserat buatan manusia yang terbuat dari bahan bakar fosil.Dalam perkembangan kerajinan banyak sekali menghasilkan produk-produk tekstil. Di antara maraknya barang-barang kerajinan tersebut banyak sekali yang dihasilkan dari bahan serat-serat alam seperti dari enceng gondok, serat rami, serat nanas, agel dan lain-lain, yang dapat dikerjakan dengan teknik rajut, makrame, tenun, sulam dan lain-lain untuk menghasilkan produk tekstil. Salah satu teknik yang menarik adalah makrame karena keragaman tekstur dari hasil anyaman simpul ini sangat indah dan memikat hati, selain itu, dalam pengerjaan makrame tidak memerlukan alat.
Makrame sangat cocok untuk diterapkan pada perancangan mode masa kini. Hal ini dikarenakan mode saat ini lebih menonjolkan ragam hias yang bersifat dekoratif dan makrame sangat memungkinkan untuk mencapai ragam hias ini. Barang-barang yang bersifat dekoratif kini menjadi mode baru. Barang dekoratif kemungkinan disenangi setiap orang dan dapat memberi kemungkinan untuk mode perorangan. Makrame sebenarnya tergolong pada teknik kerajinan klasik, tetapi pada tahun terakir ini orang tidak lagi tahu cara memanfaatkannya.


Selain untuk membuat kantung jala untuk berbelanja yang menjemukan, orang tidak tahu lagi harus membuat apa dengan makrame itu. Kemajuan ilmu pengeta-
huan dan teknologi menyebabkan timbulnya gaya hidup yang beraneka ragam dalam masyarakat. Keadaan tersebut mendorong untuk merancang sesuatu pruduk tekstil yang lebih baik dan menarik, hal itu juga berpengaruh terhadap perkembangan kerajinan makrame. Makrame merupakan teknik simpul-menyimpul yang dikerjakan dengan cara melingkari dan mengikat dua buah tali atau lebih. Tali yang melingkari dan yang mengikat disebut tali garapan dan tali yang lain disebut tali taruhan. Teknik simpul makrame dapat menghasilkan berbagai macam produk tekstil, misalnya busana, pelengkap busana, pelengkap interior dan lain-lain.

1.2 Rumusan Masalah
      Rumusan masalah dari Karya Tulis Ilmiah ini adalah :
1)     Apa yang disebut Makrame?
2)     Bagaimana sejarah dari makrame?
3)     Apa yang menjadi simbul-simbul dalam pembuatan makrame?
4)     Apa teknik-teknik membuat makrame?
5)     Apa tips untuk membuat makrame?

1.3 Tujuan
      Tujuan dari penulisan Karya Tulis Ilmiah ini untuk :
1)   Untuk mengetahui pengertian dari makrame
2)   Untuk mengetahui cara membuat makrame
3)   Untuk mengetahui jenis-jenis makrame
4)   Untuk mengetahui macam-macam simpul dalam macramé




BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Makrame
Kata makrame berasal dari bahasa Turki. Dengan tulisan Ma-kra’ma atau Miqramah. Sedangkan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, dijelaskan: bahwa makrame adalah bentuk suatu kerajinan simpul-menyimpul dengan menggarap rangkaian benang pada awal atau akhir suatu tenunan, dengan membuat berbagai simpul pada rantai benang tersebut sehingga terbentuk aneka rumbai dan jumbai. Kerajinan menyimpul atau mengikat tali sudah lama dikenal di Negara kita. Sebagai contoh dapat kita lihat alat penangkap ikan, seperti jala, jarring, bahkan perlengkapan pakaian, seperti topi, sarung tangan, kaos kaki, keranjang atau tas, dan masih banyak lagi contoh yang lainnya, yang semuanya dikerjakan dengan teknik simpul, dengan mengandalkan ketrampilan tangan, tanpa menggunakan alat bantu mesin.
Dari kebiasaan membuat simpul yang fungsional dan artistik itu pada akhirnya muncul seni kerajinan yang khusus menggunakan teknik ikat-mengikat tanpa tujuan menguatkan benda lain seperti yang semula dilakukan. Banyak jenis kerajinan makrame yang sepenuhnya merupakan kegiatan ikat mengikat yang tidak untuk mengikatkan ujung sesuatu tenunan seperti yang semula dilakukan. Di antara jenis-jenis kerajinan simpul atau makrame yang sering kita lihat adalah hasil karya berupa: ikat pinggang, penghias gerabah atau keramik, tas, hiasan dinding, keranjang untuk menggantung tanaman, gorden, gelang, topi, rompi, taplak meja dan sebagainya. Pokoknya demikian banyak benda yang dapat dibuat dengan teknik makrame atau menyimpul. Sedangkan menurut Bandi Soban yang diposting di internet, mengungkapkan bahwa makrame adalah kerajinan tangan simpul-menyimpul dengan menggunakan berbagai macam benang. Selain itu,Cut


Kamaril (2002: 4.73) mengungkapkan bahwa makrame adalah membuat hiasan atau benda pakai yang menggunakan bahan tali-temali dengan teknik pilin, anyam atau simpul.

2.2 Sejarah Makrame
Macrame diyakini berasal dari penenun Arab abad ke-13. Para pengrajin Macramé membuat simpul dari banyak benang sampai tepi kain dengan menggerak-gerakkan tangan hingga terbentuk anyaman benang yang dekoratif berupa handuk, syal, dan kerudung. Kata macramé berasal dari bahasa Arab migramah (مقرمة), diyakini berarti "handuk bergaris-garis", "hias pinggiran" atau "selubung bersulam." Setelah penaklukan Moorish, seni dibawa ke Spanyol, dan kemudian menyebar ke seluruh Eropa. Itu diperkenalkan ke Inggris pada masa Maria II of England pada akhir abad ke-17. Para pelaut mengerjakan kerajinan macramé sambil berlayar dan dijual atau diperdagangkan ketika mereka mendarat, sehingga tersebarlah seni ini ke tempat-tempat seperti Cina dan belahan dunia lainnya. Abad kesembilan belas pelaut Inggris dan Amerika membuat tempat tidur gantung, bell fringe, dan ikat pinggang dan disebut rajutan kotak, karena banyak menggunakan simpul berbentuk kotak-kotak.
Macramé yang paling populer di zaman Victoria. Sylvia’s Book Macramé Lace (1882), menjadi favorit, menunjukkan kepada pembacanya bagaimana "mengerjakan banyak trimming dengan warna hitam dan warna pilihan, baik untuk dipakai di rumah, taman pesta, pantai, aksesories rumah-tangga dan lain-lain …" 
Meskipun beberapa waktu kemudian kegemaran untuk macramé memudar, tapi populer kembali, untuk membuat hiasan dinding, bahan pakaian, seprai, celana pendek jean kecil, taplak meja, gorden, gantungan tanaman dan perabotan lainnya. Perhiasan Macramé menjadi populer di kalangan neo-hippie Amerika  dan  kerumunan grunge  mulai pada awal 70-an. Yang sangat dominan


menggunakan simpul persegi (square knot) dan simpul granny (mengenai jenis-jenis simpul akan diposting lain waktu). Jenis ini sering dipakai untuk membuat perhiasan tangan dengan manik-manik, kaca dan unsur-unsur alami seperti tulang dan kulit. Kalung, gelang tangan dan gelang kaki telah menjadi bentuk macramé yang populer. Seiring berkembangnya zaman, maka penerapan seni macrame di aplikasikan dalam berbagai jenis barang sesuai keperluan kita. Seperti tas macrame (kadang disebut tas rajut karena motifnya mirip rajutan), dompet, ikat pinggang, bahkan sepatu, sandal, dll, juga telah mengadopsi macramé. Meskipun tidak disebut sebagai seni macramé (karena sebutan macramé belum begitu populer di Indonesia, macrame lebih identik dengan anyaman), tapi dilihat dari proses pengerjaannya, bisa dikategorikan sebagai macramé. Yang membedakan adalah bahan, bentuk, motif dan hasil kreasinya.

2.3 Simpul-simpul Dalam Pembuatan Makrame
Jika kamu ingin menguasi teknik seni kerajinan ini, maka kamu harus memahami beberapa simpul dasar terlebih dahulu. Hal yang harus diperhatikan, sebelum kamu akan berlatih menyimpul, terlebih dahulu siapkan tali yang ukurannya disesuaikan dengan kebutuhan. Usahakan tali yang dipakai bersifatlentur dan tidak kaku. Di bawah ini ada beberapa simpul dasar yang bisa kamu pelajari agar bisa memahami bentuk-bentuk seni kerajinan ini.
a.    Simpul Kepala
Untuk jenis simpul ini diperlukan tali yang bisa direntangkan sebagai tempat menyimpulkan simpul kepala. Kamu dapat membuat simpul-simpul ini berulang sesuai dengan jumlah yang dibutuhkan.










Simpul kepala Seni Kerajinan Makrame

b.        Simbul Rantai
Untuk simpul ini tali-tali itu membentuk sebuah rantai.

Simpul Rantai dalam seni makrame




c.      Simpul Mati

Simpul Mati harus diketahui dalam pembuan atseni makrame
Cangreud Mulang adalah sebutan simpul mati dalam bahasa sunda, sedangkanTali Sorong merupakan sebutan dari istilah simpul hidup.Di sebut simpul mati karena ikatannya sangat kuat sehingga susah dibuka, sedangkan disebut simpul hidup karena ikatannya sama lumayan kuat, namun sangat mudah untuk dibuka.

d.      Simpul Tunggal
Hasil dari simpul ini akan terlihat seperti tangga. Desain bentuk dapat diputar ke kanan atau ke kiri. Lakukan percobaan terus menerus agar dapat menghasilkan sesuai keinginanmu.

Simpul Tangga terlihat seperti tangga



e.      Simpul Ganda
Cara membuat simpul ganda ini cukup mudah, yaitu cukup menyediakan dua utas tali yang warnanya berbeda, supaya jalinan kedua utas tali itu terlihat jelas. Di bawah ini kamu bisa melihat variasi simpul ganda, sedangkan pada gambar yang paling bawah kamu bisa melihat gabungan antara dua macam simpul.

Simpul ganda tanpa gabungan

f.       Simpul Gordin

Simpul ini merupakan rangkaian simpul yang nyaris menyerupai garis bergandengan dan terputus-putus. Di buat untuk membuat variasi ikatan. Simpul ini dapat di bentuk dalam berbagai macam variasi, contohnya: diagonal, horizontal dan vertikal. Manfaat simpul diperuntukkan untuk bisa membentuk suatu variasi ikatan dalam membuat tirai, partisi ruang atau gordin.

simpul gordin merupakan deretan simpul yang menyerupai garis.


Berbagai macam bentuk simpul gordin

2.4 Macam-macam Teknik Makrame 
Teknik makrame sangat banyak macamnya, disini kami memberikan contoh beberapa teknik membuat makrame, diantaranya adalah :
1. Teknik Makrame 1
  Ikatlah tali yang masing-masing panjangnya 6 meter sebanyak 8 buah menjadi satu. Tepat di tengah-tengah. Kemudian di tengah-tengah (pada panjang 3 m dari ujung-ujungnya), buatlah simpul pipih ganda sebanyak 12 simpul dengan menggunakan tali yang panjangnya 1,75 m. ambil 8 utas tali kemudian masukkan ke dalam lubang ring. Aturlah sehingga simpul pipih ganda yang telah dibuat tepat pada lubang ring. Ikatlah semua tali menjadi menjadi satu dengan berkas dengan menggunakan tali yang panjangnya 0,5 meter. Ikatlah menjadi satu semua tali dengan simpul berkas/simpul jambul menggunakan tali 0,5 meter.
2. Tekstil Struktur 
Simpul pipih ganda dilipat jadi dua dan disimpul dengan simpul berkas. Bagi 16 tali yang berasal dari 8 tali yang masuk lubang ring sehingga jumlahnya menjadi 16 tali dan menjadi empat bagian. Kemudian buatlah 8 simpul pipih ganda pada masing-masing bagian (kelompok). Setelah jadi 8 simpul, tali pada bagian tengah dimasukkan di atas simpul bagian tengah, kea rah belakang, dan ditarik ke bawah sampai sejajar dengan si-


sa tali  bagian bawah.
3. Teknik Makrame 2
Tali di bagi menjadi 4 kelompok. Dari masing-masing kelompok (1,2,3,4) bentuklah simpul pipih ganda yang telah dibuat menjadi simpul manic-manik. Caranya: tariklah tali pasangan ke atas (lihat gambar), masukkan kea rah belakang dan kembali kebawah. Lalu disimpul satu kali dengan simpul pipih ganda untuk mengunci simpul manic-manik yang telah dibuat. Buat simpul mutiara lagi dengan cara yang sama seperti langkah di atas sejumlah empat simpulan. Lihatlah gambar dengan empat simpul mutiara sesuai dengan kelompok masing-masing. Langkah selanjutnya pada bagian empat kelompok tali disimpul menjadi satu simpul cina.

2.5 Simpul Dasar Makrame
Simpul Dasar Dalam anyam tali / makrame tali-tali kebanyakan dikerjakan hanya dengan tangan. Pada saat menganyam terdapat dua Jenis tali dilihat dari tali yang dikerjakan. Tali-tali yang diletakkan / ditaruh dan tidak dianyamkan disebut tali taruhan. Sedangkan tali yang aktif dianyamkan / digarapn pada tali taruhan disebut tali garapan. Sebenarnya makrame hanya terdiri dari 2 simpul dasar yaitu simpul pipih dan simpul tali bedil namun seiring dengan berkembangnya kreasi makrame muncullah simpul-simpul seperti berikut:
a. Simpul Pembuka (Permulaan)
1. Simpul Jangkar Kaitkan Tali pada sepotong kayu/pensil/ tali yang dibentangkan Simpul ini bisa dibuat secara berantai ke samping untuk memperlebar jarak antar tali. Tali/kayu yang dibentangkan dapat diganti dengan ring/ gelang

.
2. Simpul Pangkal
Ø Kaitkan Tali pada sepotong kayu/pensil/ tali yang dibentangkan
Ø Simpul ini bisa dibuat secara berantai ke samping untuk memperlebar jarak antar tali.
Ø Tali/kayu yang dibentangkan dapat diganti dengan ring/ gelang
3. Simpul Baling-baling
Ø Letakkan dua tali saling bersilangan
Ø Salah satu tali (tali A) kedua ujungnya tekuk/lipat sehingga berbentuk seperti huruf S.
Ø Tali yang lain (tali B) kedua ujungnya tekuk/lipat ujungnya dengan disusupkan tali (A) yang sudah berbentuk huruf S.
Ø  Kencangkan dan semua ujung jadikan satu. 4. Laso (Ganda)
Ø  Tekuk salah satu tali (A) menjadi dua dan silangkan ujungnya sehingga pada bagian tekukannya membentuk seperti tetes air (runcing).
Ø Tekuk tali yang lain (B) dan susupkan kedua ujungnya pada laso pertama sambil tali kedua (B) dibentuk menjadi laso juga.
b. Simpul Inti (Pembentuk benda)
1.         Spiral (Kordon/tali bedil), spiral ganda (kordon/tali bedil),
2.        Spiral pipih
3.        Simpul pipih : untuk membentuk lembaran anyaman tali.
4.        Simpul Jangkar
5.        Simpul pangkal : untuk membentuk garis-garis atau bidang variasi. Merupakan Simpul kordon/tali bedil yang hanya terdiri dari 2 belitan.
6.        Simpul Wampan merupakan pengembangan simpul pangkal dan kkordon yang membenntuk pola belah ketupat bersusun.


7.        Simpul Cavandoli (ditemukan oleh Valentina Cavandoli dari Turijn) merupakan penegembangan simbul kkordon dan pangkal yang membentuk motif tertentu dengan kombinasi minimal dua warna
8.        Laso ganda : variasi isian / bisa diganti monte/manik-manik dan berbagai simpul dekorasi unik misal : bola, kancing cina, dll
c. Simpul Penutup (Finishing)
1. Simpul pipih
2. Laso / tali mati
3. Simpul tiang :
Ø Satukan ujung tali
Ø Siapkan sepotong tali lain (pengikat) kira-kira 40 cm dan tekuklah
Ø Satukan tali pengikat dengan ujung tali-tali yang telah disatukan
Ø Salah satu ujung tali pengikat belitkan pada kelompok tali, mulailah dengan jarak kira-kira 2 cm dari tekukan/lipatan tali pengikat, ke arah tekukan/lipatan tali pengikat

2.6 Tips
1. Menentukan Panjang Tali
Ø  Buat satu pola yang akan diulang-ulang misal satu lengkungan
Ø  Ukur panjang satu pola tersebut dan tandai batas pola dengan ballpoint
Ø  Bongkar simpul dan ukur tanda batas pola yang terpanjang Jika panjang batas pola adalah 5 cm dan panjang tali setelah dibongkar dari anyaman satu pola adalah 10 cm, maka karya/benda yang panjangnya 50 cm dibutuhkan tali 10 cm kali 10 ditambah panjang tali simpul awal(pangkal) ditambah rumbai(jika pakai rumbai) ditambah panjang simpul penutup ditambah kelebihan/toleransi 10-25 % panjang tali.
2. Jika mengawali menggunakan gasper maka tali disimpul pada gasper terlebih dahulu.
3. Jika ikat pinggang tanpa gasper anyaman dimulai dari tengah tali ke ujung dengan mengikat tengah tali terlebih dahulu.
4. Awal anyaman dapat menggunakan kerangka maupun tidak. Jika tidak menggunakan kerangka salah satunya dapat menggunakan simpul pipih secara langsung.
5. Tas dengan tutup cara menganyamnya dimulai dari tutupnya terlebih dahulu. 6. Sambungan tali dilakukan dengan melelehkan kedua ujung tali secara bersamaan dengan korek api dan sedapat mungkin diletakkan secara tersembunyi baik didakam simpul maupun dibagian dalam benda agar terlihat rapi. Sambungan tali sebaiknya tidak sejajar dengan sambungan lain yang berdekatan, maka jika terdapat lebih dari satu tali yang akan disambung maka panjangnya harus dibuat berbeda dengan menguranginya.

2.7 Contoh Pembuatan Kerajinan Sederhana dari Makrame
      Membuat “MINIBAG”
A.Bahan
1.Tekstur : Warna biru tua 4 x 40 m =160 m
2. Potongan hanger (gantungan baju)
3. Lem
B. Simpul
1. Simpul Bedil
2. Simpul Pipih
3. Simpul Kordon
                 4. Simpul Pangkal
5. Simpul Jangkar
C. Langkah Pengerjaan
1.        Hanger dipotong 2 x 25 cm dan potong tali sepanjang 2,5 m untuk membuat badan tas.
                               2.      Tali disimpulkan ke hanger semuanya dengan simpul jangkar. Kemudian disimpul dengan simpul pipih yang saling menyambung antara tali ke tali lain dan cara menyambungkan antara tas bagian depan dan belakang juga menggunakan simpul pipih tapi tali taruhannya ditarik hingga terlihat rapi. Simpul pipih digunakan pada semua badan tas.
                                   3.      Setelah ukuran badan cukup, pada paling akhir dari badan tas dibuat   tali pangkal memutar.
                                   4.      Untuk penutup bawah digunakan lagi simpul pipih (2 kali simpul) kemudian tali bagian belakang tas dan bagian belakang tas digabung dengan cara ambil 2 tali dari belakang dan depan yang lurus. Dari gabungan tali tadi disimpul pipih demikian juga yang lain hingga atas bagian bawah tertutup.
                                   5.      Bagian paling bawah dari tas diberi hiasan rumbai-rumbai dari tali lebihan badan tas yang diikat hingga terlihat rapi.
                                   6.      Tutup tas dibuat dingan simpul yang sama dengan badan tas yaitu simpul odor dan diberi simpul tali bedil. Pada bagian tepi tutup dan pada tutup bagian bawah disimpul pangkal
                                   7.      Agar tas tidak terbuka paling bawah dari tutup diberi pengunci tas yang memakai simpul pipih dan simpul tali bedil.
                                   8.      Bagian paling akhir gantungan pada tas hanya menggunakan simpul kordon saja dan digabung dengan bagian kanan kiri tas.


BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Makrame adalah kerajinan membuat hiasan atau benda pakai yang menggunakan bahan tali-temali dengan teknik pilin, anyam atau simpul. Membuatnyapun sederhana dan tidak terlalu banyak mengeluarkan biaya yang mahal.Membuat makrame harus membutuhkan ketelitian dan ketrampilan yang membuat kita menjadi lebih kreatif. Warna-warna dari talinya membuat kerajinan ini lebih terlihat menarik.

3.2 Saran
           Penulis menyadari sepenuhnya bahwa Karya Tulis Ilmiah ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, penulis mengharap kritik dan saran yang membangun dari pembaca untuk memperbaiki dan menyempurnakan makalah ini. Untuk itu penulis mengucapkan terimakasih. Penulis berharap Karya Tulis Ilmiah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca.

                       










DAFTAR PUSTAKA


















DOKUMENTASI



Motif TM_09              Motif TM_07

Contoh hasil seni kerajinan makrame
http://i0.wp.com/www.qolbunhadi.com/sofi17/wp-content/uploads/2015/05/Makrame-Tas.jpg?resize=800%2C600

                                                

Kamis, 08 Oktober 2015

CahayaMU

Dream for stars
Kau bawa cahaya di dalam hidupku
Disaat ku membutuhkan
Di jalanku yang tak terang
Hatiku bertanya benarkah ku tlah berbakti
Atau ku saat ini hanya sekedar berjanji
Kau slalu ada saat jiwaku tiada
Kau beri cinta terindah
Saat hidupku terluka
Tak terbayangkan arti hidupku tanpa hadirMu
Kau hembuskan harapan ketika ku kehilangan
Hanya pada Mu ku kembali
Hanya karma Mu ku berjanji
Arti hidup hanya untuk Mu, ya Allah
Atas izinmu ku terlahir
Atas kuasamu kuberdiri
Iringilah setiap langkahku, ya Allah